“Suasana ‘kegembiraan’ khas terbaur memancar dari rumah kecil sederhana yang mulai diramaikan oleh tangis kecil si penghuni baru”
Rumah kecil, sederhana dengan satu kamar tidur, satu ruang tamu merangkap ruang keluarga, dapur, kamar kecil serba guna, dan kamar mandi. Sedikit tampak berantakan, maklum tak ada yang bantu-bantu. Pasangan yang baru dikaruniai seorang putri itu hanya tinggal bertiga disana. Pertama, takjub! karena anak manusia itu begitu kecil dan tak berdaya di balik tempat tidur kecil yang tak kalah lucunya.
Kedua, salut atas keberanian temanku yang satu ini, percaya diri mengandalkan insting keibuannya untuk mengurus buah hati pertamanya tanpa bantuan ibu, kakak perempuan atau siapapun yang lebih berpengalaman, namun tetap didampingi suami tentu saja. Padahal tomboinya minta ampun, hobinya aja pake motor ‘cowo’ lupa apa merknya.
Lain halnya, keluarga muda yang satu ini. Di paviliun dengan 3 kamar besar sebagai kamar tidur satu diantaranya itu ‘rapi’ tak banyak perabot di dalamnya. Sebuah bok ayunan menggantung di ruangan tengah, terlihat pemuda kecil tertidur pulas dalam buaian selimut hangat di tubuhnya. Jelas sekali, pasangan muda yang satu ini sangat percaya akan pentingnya pengalaman. Selain mereka tinggal tak jauh dari rumah orang tua, seorang bibi dengan usia paruh baya tampak selalu mendampingi temanku menjaga bayinya selama 3 bulan lalu.
welcome to qonita's blog's

Jumat, 26 Februari 2010
cukup ibu rajin ( ayah juga )
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar